ReutersReuters

Fitch Afirmasi Serasi Autoraya di ‘AA-(idn)’; Outlook Stabil

(The following statement was released by the rating agency)

Fitch Ratings-Jakarta-17 March 2021:

Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang PT Serasi Autoraya (SERA) pada ‘AA-(idn)’ dengan Outlook Stabil. Fitch juga telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang atas obligasi senior tanpa jaminan SERA sebesar IDR420 miliar pada ‘AA-(idn)’.

Afirmasi peringkat ini mencerminkan ekspektasi kami bahwa FFO net leverage SERA pada 2021-2022 akan tetap berada di bawah sensitivitas negatifnya sebesar 2,5x. Kami memperkirakan marjin EBITDA perusahaan akan tetap berada di atas 17%, ambang batas di bawah mana kami dapat mempertimbangkan tindakan pemeringkatan negatif, dalam jangka waktu menengah. Hal ini akan didukung oleh marjin yang stabil dari bisnis inti penyewaanya. Peringkat SERA mencakup pengangkatan satu notch dari profil kredit standalone (SCP) perusahaan pada ‘a+(idn)’ karena hubungan keseluruhan yang moderat dengan perusahaan induknya yang lebih kuat, PT Astra International Tbk (Astra).

Peringkat nasional di kategori ‘AA’ menunjukkan ekspektasi akan resiko gagal bayar yang sangat rendah relatif terhadap emiten atau surat utang lainnya di Indonesia. Resiko kredit hanya sedikit berbeda dari emiten-emiten atau surat-surat utang yang mendapat peringkat tertinggi di Indonesia.

FAKTOR-FAKTOR PENGGERAK PERINGKAT

Ruang Gerak (Headroom) Leverage yang Cukup: Fitch memproyeksikan FFO net leverage SERA sebesar 2,0x-2,2x pada 2021-2022 (2020: 1,8x). Leverage akan meningkat menjadi 2,2x-2,3x pada 2023 karena marjin EBITDA menurun secara bertahap atas pertumbuhan kontribusi dari bisnis mobil bekas dengan marjin lebih rendah. Fleksibilitas keuangan SERA akan disesuaikan nilai belanja modal perusahaan. SERA hanya akan membeli kendaraan sewa baru jika perusahaan telah memperoleh kontrak sewa dari pelanggan. Kami memperkirakan belanja modal SERA sebesar IDR1,4 triliun – 1,6 triliun per tahun pada 2021-2022 (2020: IDR1,6 triliun), yang akan dibiayai sebagian oleh pembiayaan eksternal.

Penurunan Bertahap pada Profitabilitas: Marjin EBITDA kemungkinan akan berkisar pada 23%-25% untuk 2021-2022 (2020: 25%) dan menurun sebesar 100-200 bp per tahun setelah itu, karena peningkatan porsi bisnis mobil bekas yang memiliki profitabilitas lebih rendah. Kami mengekspektasi porsi pendapatan dari segmen mobil bekas akan meningkat menjadi hampir 30% pada 2023 (2020: 25%), karena segmen tersebut berkembang lebih cepat dibandingkan segmen penyewaaan kendaraan dan logistik. Bisnis mobil bekas memiliki marjin EBITDA satu digit, lebih rendah daripada marjin 40% dari penyewaan kendaraan. Transisi ini akan terjadi bertahap, namun penurunan marjin lebih cepat daripada proyeksi kami dapat menghasilkan leverage yang lebih tinggi daripada diekspektasi.

Bisnis Penyewaan yang Kuat: Profil bisnis SERA akan didukung oleh segmen penyewaan kendaraannya yang kuat yang berkontribusi sebesar 90% dari total EBITDA, terlepas dari kemungkinan penurunan marjin yang di atas. Bisnis mobil bekas memiliki risiko bisnis yang lebih tinggi dibandingkan bisnis utama penyewaan kendaraan saat ini. Bisnis penyewaan kendaraan memiliki visibilitas dan stabilitas arus kas yang lebih kuat karena kontrak jangka panjang, sementara bisnis mobil bekas terpapar siklus permintaan otomotif. Sekitar 90% dari pelanggan bisnis sewa adalah perusahaan, yang memiliki permintaan yang lebih stabil daripada pelanggan retail pada bisnis mobil bekas.

Pemulihan Sebagian, Pertumbuhan Lemah: Fitch memperkirakan pendapatan SERA akan meningkat sebesar satu digit per tahun pada 2021-2022 (2020: -16%). Namun, pemulihan kembali pada pendapatan sebelum pandemi sebesar IDR5,3 triliun pada 2021 akan mengalami tantangan karena pertumbuhan pendapatan sewa akan dibatasi oleh ukuran armada dan harga sewa yang lebih rendah, sementara daya beli pelanggan yang lemah menghambat penjualan mobil bekas. Kami mengekspektasi armada SERA untuk tetap berada pada 25.000-26.000 unit pada 2021 (2020: 25.056). Rata-rata harga sewa per kendaraan telah menurun sejak 2018 karena pergeseran permintaan kepada kendaraan-kendaraan yang lebih rendah harganya untuk jasa pengiriman. Utilisasi kendaraan akan tetap berada di atas 90% (2020: 90%) seiring dengan dimulai kembalinya aktivitas bisnis secara bertahap.

Daya beli yang berkurang, pembatasan untuk mengurangi penyebaran Covid-19 dan ketidakpastian ekonomi yang berkelanjutan akan mengakibatkan pelanggan menunda pembelian diskresi dengan nilai yang besar, seperti mobil. Relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah untuk jenis mobil tertentu pada 2021 dapat memperlambat pemulihan penjualan mobil bekas, namun tidak akan mengakibatkan pergeseran besar dari mobil bekas ke mobil baru. Perbedaan harga di antara keduanya akan tetap besar terlepas dari penghematan pajak. Harga mobil baru yang lebih rendah akibat potongan pajak dapat mempengaruhi nilai jual kembali mobil di pasar mobil bekas, namun dampaknya akan moderat dan sementara.

Peringkat Memperhitungkan Dukungan Induk: Peringkat SERA diuntungkan oleh pengangkatan satu notch dari SCPnya, berdasarkan hubungan keseluruhan yang moderat dengan Astra. Kami menilai keduanya memiliki ikatan operasional dan strategis yang moderat karena SERA terintegrasi dalam mata rantai nilai (value chain) Astra dan menerima dukungan nyata dari Astra. Astra memberikan SERA suntikan modal dan telah memberikan fasilitas pinjaman pemegang saham senilai IDR1,5 triliun kepada anak perusahaan ini untuk kebutuhan modal kerjanya. Secara strategis, SERA memberikan Grup Astra diversifikasi kepada bisnis penyewaan kendaraan, mobil bekas, dan logistik.

RINGKASAN DERIVASI

SCP SERA pada ‘a+(idn)’ adalah satu notch di bawah peringkat PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart, AA-(idn)/Stabil), salah satu operator minimarket terbesar di Indonesia. Walaupun Alfamart memiliki marjin EBITDA satu digit yang lebih rendah karena komposisi produknya, skala EBITDAnya lebih besar daripada SERA, di atas USD300 juta. Alfamart juga memiliki FFO interest coverage yang jauh lebih tinggi di atas 10x dan FFO net leverage yang lebih rendah di bawah 1,0x. Skala Alfamart yang lebih besar dan profil keuangannya yang jauh lebih kuat melebihi profitabilitasnya yang lebih rendah dan mendasari penilaian kami atas profil kredit yang lebih baik daripada SERA.

Peringkat lebih rendah dari pemasok gas industrial yang berbasis di Indonesia PT Aneka Gas Industri Tbk (A-(idn)/Stabil) mencerminkan skalanya yang lebih kecil dan profil keuangan yang lebih lemah daripada SERA. EBITDA Aneka Gas hanya sekitar USD50 juta, meskipun perusahaan memiliki marjin EBITDA yang lebih tinggi sekitar 30%. Belanja modal untuk ekspansi pemasok gas ini sebelumnya telah memberikan tekanan pada arus kasnya dan menghasilkan FFO net leverage sebesar 4,0x-4,5x, lebih lemah dari pada 2,0x-2,2x dari SERA. SERA memiliki fleksibilitas belanja modal yang lebih tinggi karena ekspansi armada akan didukung oleh kontrak sewa dari pelanggan. SERA juga memiliki FFO interest coverage yang jauh lebih baik di atas 5,0x, dibandingkan 2,0x untuk Aneka Gas. Kedua perusahaan diuntungkan oleh visibilitas arus kas hingga tingkat tertentu dari kontrak jangka menengah.

ASUMSI-ASUMSI UTAMA

Asumsi-asumsi utama Fitch dalam pemeringkatan untuk emiten:

- Pendapatan meningkat sebesar satu digit per tahun pada 2021-2022 (2020: -16%)

- Marjin EBITDA sebesar 23%-25% pada 2021 (2020: 25%), menurun sebesar 100-200 bp per tahun setelah itu

- Belanja modal tahunan sebesar IDR1,4 triliun – IDR1,6 triliun pada 2021-2022 (2020: IDR1,6 triliun)

- Rasio pembayaran dividen sekitar 40% pada 2021-2022

SENSITIVITAS PERINGKAT

Faktor-faktor yang dapat, secara individu maupun kolektif, mengarah kepada tindakan pemeringkatan positif:

- Kami tidak mengantisipasi adanya revisi ke atas pada SCP SERA karena skalanya yang kecil dibandingkan perusahaan lain yang diperingkat lebih tinggi. Namun, menguatnya hubungan dengan atau dukungan dari Astra dapat mengarah pada tindakan positif pada Peringkat Nasional Jangka Panjang, selama tidak terdapat penurunan pada SCP.

Faktor-faktor yang dapat, secara individu maupun kolektif, mengarah kepada tindakan pemeringkatan negatif:

- Melemahnya hubungan dengan atau dukungan dari Astra, atau pelemahan signifikan pada profil kredit Astra dalam pandangan Fitch

- Marjin EBITDA menurun di bawah 17% (2020: 25%) untuk periode yang berkelanjutan

- FFO net leverage di atas 2,5x (2020: 1,8x) untuk periode yang berkelanjutan

Likuiditas dan Struktur Utang

Likuiditas yang Cukup: Likuiditas SERA akan tetap memuaskan pada jangka waktu menengah. Pada akhir 2020, perusahaan memiliki IDR237 miliar kas yang tersedia dan IDR1,85 triliun fasilitas modal kerja yang belum ditarik dan tidak committed, termasuk IDR1,5 triliun dari Astra, terhadap sekitar IDR780 miliar utang jangka pendek yang akan jatuh tempo, di mana IDR253 miliar adalah obligasi yang akan jatuh tempo pada April 2021. Perusahaan juga memiliki sekitar USD27 juta fasilitas jangka panjang yang belum ditarik untuk menutupi kebutuhan belanja modalnya.

Tahun berikutnya di mana SERA akan menghadapi jatuh tempo utang yang lebih terkonsentrasi adalah pada 2023, saat sekitar IDR650 miliar – 700 miliar utangnya, yang terdiri dari obligasi yang jatuh tempo dan amortisasi utang jangka panjang, akan jatuh tempo. Perusahaan memiliki akses pendanaan kepada bank-bank dan telah mengakses pasar obligasi. Biaya bunga rata-rata SERA berkisar antara 8% dan 9% dan seluruh utangnya adalah tanpa jaminan, merefleksikan risiko kreditnya sebagaimana dinilai oleh pasar keuangan.

Referensi untuk Sumber Materi Substansial dikutip sebagai Faktor- Faktor Penggerak Peringkat

Sumber-sumber informasi utama yang digunakan dalam analisis ini dijelaskan dalam daftar kriteria yang relevan pada laporan ini.

PT Serasi Autoraya; National Long Term Rating; Affirmed; AA-(idn); Rating Outlook Stable

----senior unsecured; National Long Term Rating; Affirmed; AA-(idn)

Contacts:

Analis Utama

Felita Felita,

Senior Analyst

+62 21 2988 6817

PT Fitch Ratings Indonesia

DBS Bank Tower 24th Floor, Suite 2403 Jl. Prof.Dr. Satrio Kav 3-5

Jakarta 12940

Ketua Komite

Kah Ling Chan,

Senior Director

+65 6796 2711

Media Relations: Leslie Tan, Singapore, Tel: +65 6796 7234, Email: leslie.tan@thefitchgroup.com

Informasi tambahan dapat diperoleh di www.fitchratings.com.

Applicable Model

Numbers in parentheses accompanying applicable model(s) contain hyperlinks to criteria providing description of model(s).

Corporate Monitoring & Forecasting Model (COMFORT Model), v7.9.0 (1)

Additional Disclosures

Solicitation Status

Additional Disclosures For Unsolicited Credit Ratings

Endorsement Status

Endorsement Policy

SEMUA PERINGKAT KREDIT FITCH TUNDUK PADA PEMBATASAN TERTENTU DAN DISCLAIMER. HARAP MEMBACA BATASAN DAN DISCLAIMER TERSEBUT DENGAN MENGIKUTI TAUTAN INI: HTTPS://WWW.FITCHRATINGS.COM/UNDERSTANDINGCREDITRATINGS. SELAIN ITU, HTTPS://WWW.FITCHRATINGS.COM/RATING-DEFINITIONS-DOCUMENT MENJELASKAN DETAIL DEFINISI PERINGKAT FITCH UNTUK SETIAP SKALA RATING DAN KATEGORI PERINGKAT, TERMASUK DEFINISI YANG BERKAITAN DENGAN DEFAULT. PERINGKAT YANG DIPUBLIKASIKAN, KRITERIA, DAN METODOLOGI TERSEDIA DARI SITUS INI SETIAP SAAT. PEDOMAN PERILAKU FITCH, KERAHASIAAN, KONFLIK KEPENTINGAN, AFILIASI FIREWALL, KEPATUHAN, DAN KEBIJAKAN DAN PROSEDUR RELEVAN LAINNYA JUGA TERSEDIA DARI BAGIAN PEDOMAN PERILAKU SITUS INI. KEPENTINGAN RELEVAN DIREKTUR DAN PEMEGANG SAHAM TERSEDIA DI HTTPS://WWW.FITCHRATINGS.COM/SITE/REGULATORY. FITCH MUNGKIN TELAH MENYEDIAKAN LAYANAN LAIN YANG DIIZINKAN KEPADA ENTITAS YANG BERPERINGKAT ATAU PIHAK KETIGA TERKAIT DARI ENTITAS TERSEBUT. RINCIAN LAYANAN INI UNTUK ANALIS UTAMA YANG BERADA DI DALAM PERUSAHAAN FITCH RATINGS (ATAU CABANG PERUSAHAAN TERSEBUT) YANG TERDAFTAR DALAM ESMA ATAU FCA DAPAT DITEMUKAN DI HALAMAN RINGKASAN ENTITAS UNTUK PENERBIT INI DI SITUS FITCH RATINGS.

Connectez-vous ou créez un compte gratuit à vie pour lire ces nouvelles

Plus de nouvelles provenant de Reuters

Plus de nouvelles