Sentimen konstruksi plat merah.

Mis à jour
Teknikal analisis adalah sebuah ilmu yang berhubungan dengan masa lalu.

Data di masa lalu digunakan untuk memprediksi pergerakan masa depan dimana dasar asumsinya adalah “apa yang terjadi di masa lalu berpotensi untuk terjadi lagi di masa depan.”
snapshot
Dalam kasus WIKA, di masa lalu, tepatnya September 2021, terjadi rally hingga bulan Oktober 2021 yang mana rally ini kemungkinan disebabkan oleh berita dimana sektor konstruksi akan digencarkan lagi dan SWF Indonesia atau yang disebut INA dikabarkan mendapat suntikan dana dari investor baru.

Sekarang, di bulan September, WIKA membentuk pola cup and handle dimana katalis WIKA sebagai emiten konstruksi plat merah kemungkinan adalah:
-Potensi kenaikan anggaran infrastruktur negara
-Proyek IKN atau Ibu kota Negara dimana akan ada banyak kontrak baru untuk emiten konstruksi.

Perusahaan konstruksi lainnya , yaitu PTPP juga memiliki pola yang sama dengan WIKA
snapshot

Sedangkan WSKT, emiten konstruksi dengan hutang terbanyak membentuk pola inverted head and shoulders yg belum terkonfirmasi.
snapshot

Dan yang terakhir ADHI, dengan kapitalisasi pasar terkecil yaitu 2.88 T membentuk pola ascending triangle yang belum terkonfirmasi.
snapshot

Pilihan jatuh ADHI karena pola ascending triangle merupakan pola dengan probabilitas tertinggi untuk mengalami kenaikan dan ADHI memiliki market cap terkecil sehingga jika terjadi rally, kenaikan biasanya lebih cepat.
snapshot
Selain itu dari sisi kontrak baru, ADHI mencatatkan nilai kontrak baru sebesar Rp12,2 triliun per semester I 2022. Nilai ini tumbuh 82% dibanding semester I tahun lalu.

Kemudian PTPP mencatatkan kontrak baru sebesar Rp10,93 triliun. Nilai kontrak ini tumbuh 27,9% dari semester I 2021.
Sedangkan kontrak baru WSKT menjadi yang terkecil, yakni Rp9,31 triliun. Meski paling kecil, nilai kontrak baru WSKT ini sudah meningkat hampir tiga kali lipat dibanding semester I tahun lalu.
Sementara itu WIKA belum merilis capaian kontrak baru periode semester I 2022. Namun, kontrak baru WIKA sampai Mei 2022 sudah mencapai Rp12,45 triliun.
Perolehan nilai kontrak masih memiliki kemungkinan meningkat terkait pembangunan IKN di Kalimantan.
Analisa adalah opini bukan rekomendasi.
Note
ADHI break

snapshot
Note
PTPP break
snapshot
Note
WSKT belum break
snapshot
Note
WIKA belum break
snapshot
Beyond Technical AnalysisFundamental AnalysisTrend Analysis

Aussi sur:

Publications connexes

Clause de non-responsabilité